Defisit perawatan diri adalah keadaan
dimana individu mengalami kegagalan kemampuan untuk melaksanakan atau
menyelesaikan aktivitas kebersihan diri (Carpenito, 1977).
B.
Manifestasi
Klinis
Menurut Depkes (2000: 20) tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri
adalah:
1. Fisik
a. Badan bau,
pakaian kotor.
b. Rambut dan
kulit kotor.
c. Kuku panjang
dan kotor
d. Gigi kotor
disertai mulut bau
e. penampilan
tidak rapi
2. Psikologis
a. Malas, tidak
ada inisiatif.
b. Menarik
diri, isolasi diri.
c. Merasa tak
berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
a. Interaksi
kurang.
b. Kegiatan
kurang .
c. Tidak mampu
berperilaku sesuai norma.
d.Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang
tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.
Data yang biasa ditemukan dalam deficit perawatan diri
adalah :
1. Data
subyektif
a. Pasien
merasa lemah
b. Malas untuk
beraktivitas
c. Merasa tidak
berdaya.
2. Data
obyektif
a. Rambut
kotor, acak – acakan
b. Badan dan
pakaian kotor dan bau
c. Mulut dan
gigi bau.
d. Kulit kusam
dan kotor
e. Kuku panjang
dan tidak terawat
C.
Etiologi
/ Proses Terjadinya Masalah
Menurut Dep Kes (2000: 20), penyebab kurang perawatan
diri adalah :
1. Faktor
prediposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis
yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
c. Kemampuan
realitas turun
Klien dengan
gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian
dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d. Sosial
Kurang dukungan
dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkungan
mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
2. Faktor
presipitasi
Yang merupakan
faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi,
kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu
sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
D.
Patopsikologi
E.
Pohon Masalah
Perawatan
diri kurang
Akibat
![]() |
Menurunnya
motivasi perawatan diri Core Problem
![]() |
Isilasi
social: menarik diri Penyebab
F.
Diagnosa
Keperawatan
Menurut Depkes (2000: 32) diagnosa keperawatan yang
muncul pada pasien defisit perawatan diri sesuai dengan bagan 1.1 yaitu:
1. Defisit
perawatan diri.
2. Isolasi Sosial.
G.
Rencana
Tindakan Keperawatan
Diagnosa 1: Defisit perawatan diri
a. Tujuan
umum
klien
mampu melakukan perawatan diri: higioene.
b. Tujuan
khusus:
1)
Melatih
pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri
Saudara dapat melakukan tanapan
tindakan yang meliputi:
a)
Menjelasan
pentingnya menjaga kebersihan diri.
b)
Menjelaskan
alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c)
Menjelaskan
cara-cara melakukan kebersihan diri
d)
Melatih
pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2)
Melatih
pasien berdandan/berhias
Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :
a) Berpakaian
b) Menyisir
rambut
c) Bercukur
Untuk
pasien wanita, latihannya meliputi :
a) Berpakaian
b) Menyisir
rambut
c) Berhias
3)
Melatih
pasien makan secara mandiri
a)
Menjelaskan
cara mempersiapkan makan
b) Menjelaskan cara makan yang tertib
c) Menjelaskan
cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d) Praktek
makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
4)
Mengajarkan
pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a) Menjelaskan
tempat BAB/BAK yang sesuai
b)
Menjelaskan
cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
c)
Menjelaskan
cara membersihkan tempat BAB dan BAK
Diagnosa
2: Isolasi sosial
a. Tujuan
Umum:
Isilasi
social: menarik diri tidak tejadi lagi
b. Tujuan Khusus: Setelah tindakan keperawatan, pasien
mampu
1. Membina
hubungan saling percaya
2. Menyadari
penyebab isolasi social
3. Berinteraksi
dengan orang lain
c. Tindakan
1. Membina
Hubungan Saling Percaya
Tindakan
yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya, adalah :
-
Mengucapkan
salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
-
Berkenalan
dengan pasien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang Saudara sukai, serta tanyakan nama dan
nama panggilan pasien
-
Menanyakan
perasaan dan keluhan pasien saat ini
-
Buat
kontrak asuhan: apa yang Saudara akan lakukan bersama pasien, berapa lama akan
dikerjakan, dan tempatnya di mana
-
Jelaskan
bahwa Saudara akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan
terapi
-
Setiap
saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien
-
Penuhi
kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan
2. Membantu pasien mengenal
penyebab isolasi sosial
Langkah-langkah untuk
melaksanakan tindakan ini adalah sebagai berikut :
-
Menanyakan
pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain
-
Menanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin
berinteraksi dengan orang lain
3. Membantu pasien mengenal
keuntungan berhubungan dengan orang lain
Dilakukan dengan cara mendiskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak
teman dan bergaul akrab dengan mereka
4. Membantu pasien mengenal
kerugian tidak berhubungan
Dilakukan
dengan cara:
-
Mendiskusikan
kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain
-
Menjelaskan
pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien
5. Membantu pasien untuk
berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
-
Beri
kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang
dilakukan di hadapan Saudara
-
Mulailah
bantu pasien berinteraksi dengan satu orang (pasien, perawat atau keluarga)
-
Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan,
tingkatkan jumlah interaksi dengan dua, tiga, empat orang dan seterusnya.
-
Beri
pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien.
-
Siap
mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain.
Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan
terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya.
STRATEGI PELAKSANAAN
A.
Diagnosa
Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
B.
Tujuan
Khusus
1.
Pasien
mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
2.
Pasien
mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
3.
Pasien
mampu melakukan makan dengan baik
4.
Pasien
mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
C.
Tindakan
Keperawatan
SP
1 Pasien : Bina hubungan saling
percaya, mengetahui penyebab tidak mau mandi, membantu pasien mengenal manfaat
mandi, alat-alat dan manfaat dari alat-alat yang di pakai saat mandi.
SP 2 Pasien :
Percakapan saat melatih pasien
laki-laki berdandan:
a) Berpakaian
b) Menyisir
rambut
c) Bercukur
SP 3 Pasien :
Percakapan melatih berdandan untuk pasien wanita
a) Berpakaian
b) Menyisir
rambut
c) Berhias
SP 4 Pasien :
Percakapan melatih pasien makan secara mandiri
a)
Menjelaskan
cara mempersiapkan makan
b) Menjelaskan cara makan yang tertib
c) Menjelaskan
cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d)
Praktek
makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
SP 5 Pasien :
Percakapan mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK
secara mandiri
a)
Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah
BAB dan BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB
dan BAK
D. STRATEGI
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP 1 Pasien : Bina hubungan saling percaya, mengetahui penyebab tidak
mau mandi, membantu pasien mengenal manfaat mandi, alat-alat dan manfaat dari
alat-alat yang di pakai saat mandi.
1.
Orientasi
‘’Selamat pagi ibu, perkenalkan
nama saya V, saya biasa di panggil suster vita. Saya perawat yang bertugas pada
pagi hari ini dari pukul 07.00-14.00
nanti ya bu.
Saya akan merawat ibu selama ibu berada di sini..Kalau boleh tahu nama ibu siapa, senang di
panggil siapa. ?. Ohh.. ibu A ya …’’
“Dari tadi suster
lihat ibu menggaruk-garuk kepala
terus, gatal ya?”
” Ibu kand
merasa gatal-gatal, nah itu bisa disebabkan karena kurangnya kebersihan ibu.
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kebersihan diri ? yang tujuannya
supaya ibu tidak gatal-gatal lagi dan agar ibu merasa nyaman. Bagaimana bu ?
ibu mau kan ?”
” Mau dimana
kita akan bercakap-cakap ?.di sini saja ya ..Mau berapa lama kita akan
berbicara. 10 menit saja ya ...”
2. Kerja
(langkah-langkah tindakan keperawatan)
“Berapa kali ibu A
mandi dalam sehari?
Apakah ibu
A sudah
mandi hari ini? Menurut ibu A apa
kegunaannya mandi ?Apa alasan ibu A sehingga tidak bisa merawat diri?
Menurut ibu A apa manfaatnya kalau kita menjaga
kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?,
badan gatal, mulut bau, kepala gatal apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga
kebersihan diri masalah apa menurut ibu A
yang bisa muncul ?” Betul ada panu, kutu,
ketombe...dsb.
”Apa yang ibu A lakukan untuk
merawat rambut dan muka? Kapan saja ibu A menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan
sisiran dan berdandan?”
“Berapa kali ibu A makan sehari?
”Apa pula yang
dilakukan setelah makan?” Betul, kita harus sikat gigi setelah makan.”
“Di mana biasanya ibu A berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?”. Iya... kita kencing dan berak
harus di WC, Nach... itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa membersihkan pakai
air dan sabun”.
“Menurut ibu A kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu kita
persiapkan? Benar sekali..ibu A perlu menyiapkan
pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir”.
”Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar
mandi, suster akan membimbing ibu A melakukannya. Sekarang ibu
A siram seluruh tubuh ibu A termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokkan pada kepala ibu A sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya ambil
sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai
bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari arah
atas ke bawah. Gosok seluruh gigi ibu A mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu
kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh ibu A sampai bersih lalu keringkan dengan
handuk. Ibu A bagus sekali melakukannya. Selanjutnya ibu
A pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.”
3. Terminasi
“Tadi ibu A mandinya bersih
sekali, sekarang ibu A jadi wangi dan rapi. Bagaimana perasaan ibu A setelah mandi dan mengganti
pakaian ? Coba ibu A sebutkan lagi apa saja yang harus
dipersiapkan sebelum mandi ?. iya ...lalu apa lagi ?kemudian bagaimana
langkah-langkah mandi yang benar, yang sudah ibu A lakukan tadi ?”.
”Tadi kita sudah berdiskusi ya tentang
pentingnya kebersihan diri, bagaimana perasaan ibu ?Coba apa saja manfaat dari
menjaga kebersihan diri?. Nah betul sekali. Kalau begitu ibu harus rajin
menjaga kebersihan diri ibu. Tadi ibu kan sudah bisa mendi dan menggosok gigi,
nah ibu harus melakukannya pada pagi dan sore hari. Kita masukkan dalam daftar
aktifitas harian ibu ya. Setiap hari suster akan melihatnya.”
”Baik, besok suster akan
mengajari ibu untuk berdandan. Oke ? kita akan melakukannya besok pagi setelah
ibu makan dan juga mandi ya. Sekitar pukul 9. Sepertinya sudah 10 menit, kalau
begitu suster pamit dulu ya. Silahkan ibu melanjutkan aktifitas.
Assalamualaikum”
SP 2 Pasien :
Percakapan melatih berdandan untuk pasien wanita
d) Berpakaian
e) Menyisir
rambut
f) Berhias
1.
Orientasi
“Selamat
pagi, bagaimana perasaaan ibu A hari ini ?Bagaimana mandinya?”Sudah di tandai
dijadual harian ?
“Hari
ini kita akan latihan berdandan supaya ibu A tampak rapi dan cantik. Mari ibu A
kita dekat cermin dan bawa alat-alatnya( sisir, bedak, lipstik ).
2. Kerja (langkah-langkah tindakan
keperawatan)
“ Sudah diganti tadi pakaianya sehabis mandi ?
Bagus….! Nach…sekarang disisir rambutnya yang rapi, bagus…! Apakah ibu A biasa
pakai bedak?” coba dibedakin mukanya ibu A, yang rata dan tipis. Bagus sekali.”
“ ibu A, punya lipstik mari dioles
tipis. Nach…coba lihat dikaca!
3.
Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu A belajar berdandan”. Ibu A
jadi tampak segar dan cantik, mari masukkan dalam jadualnya.Nanti siang kita
latihan makan yang baik di ruang makan bersama pasien yang lain”.
SP 3 Pasien : Percakapan melatih pasien makan secara mandiri
e)
Menjelaskan
cara mempersiapkan makan
f)
Menjelaskan
cara makan yang tertib
g) Menjelaskan
cara merapihkan peralatan makan setelah makan
h)
Praktek
makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
1.
Orientasi
“Selamat siang ibu A,”
” Wow...masih rapi dech ibu A”.
“Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik. Kita
latihan langsung di ruang makan ya..!” Mari...itu sudah datang makanan.“
2. Kerja (langkah-langkah tindakan
keperawatan)
“Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana ibu A
makan?”
“Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita
praktekkan! “Bagus! Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap
kita berdoa dulu. Silakan ibu A yang pimpin!. Bagus..
“Mari kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu-satu dengan
pelan-pelan. Ya, Ayo...sayurnya dimakanya.”“Setelah makan kita bereskan
piring,dan gelas yang kotor. Ya betul.. dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya
bagus!” Itu Suster Santi sedang bagi
obat, coba...ibu minta sendiri obatnya.”
3.
Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu A setelah kita makan bersama-sama”.
”Apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan, ( cuci tangan, duduk
yang baik, ambil makanan, berdoa, makan yang baik, cuci piring dan gelas, lalu
cuci tangan.)”
” Nach... coba ibu A lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita masukkan
dalam jadual?.Besok kita ketemu lagi untuk latihan BAB / BAK yang baik,
bagaiman kalau jam 10.00 disini saja ya...!”
SP 4 Pasien : Percakapan mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara
mandiri
d)
Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
e)
Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
f)
Menjelaskan
cara membersihkan tempat BAB dan BAK
1.
Orientasi
“Selamat
pagi T ? Bagaimana perasaan T hari ini
?” Baik..! sudah dijalankan jadual kegiatannya..?”
“Kita
akan membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik?
“
Kira-kira 20 menit ya...T. dan dimana kita duduk? Baik disana dech...!
2. Kerja (langkah-langkah tindakan
keperawatan)
“Dimana
biasanya Tono berak dan kencing?” “Benar Tono, berak atau kencing yang baik itu
di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada saluran
pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak
berak/kencing di sembarang tempat ya.....”
“Sekarang,
coba Tono jelaskan kepada saya bagaimana
cara Tono cebok?”
“Cara
cebok yang bersih setelah T berak yaitu
dengan menyiramkan air dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya, …… Cara
seperti ini berguna untuk mencegah masuknya kotoran/tinja yang ada di anus ke
bagian kemaluan kita”
“Setelah
Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC
dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya
sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing seperti
ini, berarti Tono ikut mencegah menyebarnya
kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing”
“Jangan
lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus, lalu cuci tangan
dengan menggunakan sabun.”
3.
Terminasi
“Bagaimana
perasaan T setelah kita membicarakan tentang cara berak/kencing yang baik?”
“Coba
T jelaskan ulang tentang cara BAB?BAK yang baik.” Bagus...!
“Untuk selanjutnya T bisa melakukan cara-cara yang telah dijelaskan tadi ”.
“
Nach...besok kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauhmana T bisa melakukan
jadual kegiatannya.”
SP1 Keluarga: Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah
perawatan diri dan cara merawat
anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri
1.
Orientasi
“Selamat pagi Pak / Bu,
saya V, perawat yang merawat ibu
A”
“Apa pendapat
Bapak tentang istri Bapak, ibu A?”
“Hari ini kita akan
berdiskusi tentang apa masalah yang dialami ibu A dan bantuan apa yang dapat
diberikan.”
“Berapa lama waktu
Bapak/ Ibu yang tersedia?, bagaimana kalau 20 menit?, mari kita duduk di kantor
perawat!”
2. Kerja (langkah-langkah tindakan
keperawatan)
“Apa saja masalah
yang Bapak/ Ibu rasakan dalam merawat ibu A ?” Perawatan diri yang utama adalah
kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK.
“Perilaku yang ditunjukkan oleh ibu A itu
dikarenakan gangguan jiwanya yang membuat pasien tidak mempunyai minat untuk
mengurus diri sendiri. Baik...akan saya jelaskan ; untuk kebersihan diri, kami
telah melatih ibu A untuk mandi, keramas, gosok gigi, cukuran, ganti baju, dan
potong kuku. Kami harapkan Bapak/Ibu dapat menyediakan alat-alatnya. Ibu A juga
telah mempunyai jadual pelaksanaanya untuk berdandan, kami harapkan dimotivasi
sehabis mandi untuk sisiran yang rapi, pakai bedak,dan lipstik. Untuk makan,
sebaiknya makan bersama keluarga dirumah, ibu A telah mengetahui
lanhkah-langkahnya : Cuci tangan, ambil makanan, berdoa, makan yang rapih, cuci
piring dan gelas, lalu cuci tangan. Sebaiknya makan pas jam makan obat, agar
sehabis makan langsung makan obat. Dan untuk BAB dan BAK, dirumah ada WC Pak
?Iya..., ibu A juga sudah belajar
BAB/BAK yang bersih. Kalau ibu A kurang
motivasi dalam merawat diri apa yang bapak
lakukan?
Bapak juga perlu mendampinginya pada saat
merawat diri sehingga dapat diketahui apakah ibu A sudah bisa mandiri atau
mengalami hambatan dalam melakukannya.”
”Ada yang Bapak/Ibu
tanyakan?”
3.
Terminasi
Bagaimana perasaan Pak
J setelah kita bercakap-cakap?”
“Coba Pak J sebutkan
lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu istri Bapak, ibu A dalam
merawat diri.”
” Baik nanti kalau
Bapak/Ibu besuk bisa ditanyakan pada ibu A.”
“Dan dirumah nanti,
cobalah Bapak/Ibu mendampingi dan membantu Iibu A saat membersihkan diri.”
“Dua hari lagi kita akan
ketemu dan Bapak/Ibu akan saya dampingi untuk memotivasi ibu A dalam merawat
diri.”
SP 2 Keluarga : Melatih keluarga cara merawat pasien
1.
Orientasi
“Assalamualaikum
Bapak/Ibu sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi”
“Bagaimana
Bapak/Ibu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan dua hari
yang lalu?”
“Sekarang
kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak?”
“Kita
akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke ibu A ya?”
“Berapa
lama ada waktu Bapak/Ibu?”
2. Kerja
(langkah-langkah tindakan keperawatan)
“Sekarang anggap saya adalah ibu A, coba bapak
praktekkan cara memotivasi ibu A untuk mandi, berdandan, buang air, dan makan”
“Bagus, betul begitu caranya”
“Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian
kepada ibu A”
“Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi ibu A
minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadual?”
“Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah
mengerti cara merawat ibu A”
“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya
langsung kepada ibu A?”
(Ulangi lagi semua cara diatas
langsung kepada pasien)
3.
Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita
berlatih cara merawat ibu A ?”
“Setelah
ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak
dan ibu membesuk ibu A”
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak
dan ibu datang kembali kesini dan kita akan mencoba lagi cara merawat ibu A
sampai bapak dan ibu lancar melakukannya”
“Jam
berapa bapak dan ibu bisa kemari?”
“Baik
saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”
|
SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga
1.
Orientasi
“Assalamualaikum
Bapak/Ibu hari ini ibu A sudah boleh pulang, untuk itu perlu dibicarakan jadual
ibu A selama dirumah”
“Bagaimana
pak, bu, selama bapak dan ibu membesuk apakah sudah terus dilatih cara merawat
ibu A?”
“Nah
sekarang mari kita bicarakan jadual di rumah tersebut disini saja?”
“Berapa
lama bapak dan ibu punya waktu.?”
2. Kerja (langkah-langkah tindakan
keperawatan)
“Pak,Bu...,ini jadual kegiatan ibu A dirumah
sakit, coba perhatikan apakah dapat dilaksanakan dirumah.?
“ Pak / Bu..jadual yang telah dibuat selama ibu A di rumah sakit
tolong dilanjutkan dirumah, baik jadual aktivitas maupun jadual minum obatnya”
“Hal-hal
yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak
ibu dan bapak selama di rumah. Kalau misalnya ibu A menolak terus menerus untuk
makan, minum, dan mandi serta menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
membahayakan orang lain, maka segera hubungi Suster S di Puskesmas Ingin Jaya, puskesmas
terdekat dari rumah ibu dan bapak, ini nomor telepon puskesmasnya: (0651)
446xxx.
Selanjutnya
suster S yang akan membantu memantau perkembangan ibu A selama di rumah”
3.
Terminasi
“
Bagaimana Pak, Bu...ada yang belun jelas ?. Ini jadual harian ibu A untuk
dibawa pulang.” Dan ini surat rujukan untuk perawat ibu A di puskesmas
Indrapuri.”
“ Jangan lupa kontrol ke Puskesmas sebelum obat
habis, atau ada gejala-gejala yang tampak.” “
Silahkan selesaikan administrasinya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar